IMPLEMENTING AGENCY FOR GLOBAL FUND PROJECT
Sebagai regional sub-sub recipient (SSR)
Yayasan Kerti Praja merupakan salah satu regional sub-sub recipient (SSR) dalam Program Penjangkauan wanita pekerja seks (WPS) yang didanai oleh Global Fund. Sebagai SSR Regional, Yayasan Kerti Praja ditugaskan untuk mengawasi dan bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan program yang berjalan di tingkat SSR dan Implementing Unit (IU). Struktur program dapat dilihat dalam gambar di bawah.
Kegiatan yang dilakukan oleh SSR Yayasan Kerti Praja diantaranya sebagai berikut:
- Menyusun dan mereview laporan perkembangan program dari IU di wilayah region III.
- Mengunjungi dan memberikan bantuan teknis maupun mentoring kepada IU sesuai dengan kebutuhan masing-masing IU.
- Melaporkan perkembangan pelaksanaan program kepada UNFPA selaku Sub-Recipient (SR) dan Ketua Yayasan Kerti Praja.
SSR Yayasan Kerti Praja mewilayahi region 3 yang terdiri dari 18 IU yang tersebar di 13 Provinsi dengan 26 Kabupaten/Kota sebagai berikut:
No | Provinsi | IU | Wilayah Kerja |
---|---|---|---|
1 | Kalimantan Barat | PKBI Kalbar | 1. Kota Pontianak 2. Kota Singkawang |
2 | Kalimantan Selatan | PKBI Kalsel | 3. Kota Banjarmasin |
3 | Kalimantan Tengah | PKBI Kalteng | 4. Kota Palangkaraya |
4 | Kalimantan Timur | PKBI Kaltim | 5. Kota Balikpapan 6. Kota Samarinda |
5 | Kalimantan Utara | PKBI Tarakan | 7. Kota Tarakan |
6 | Jawa Timur | Suar Kediri | 8. Kediri 9. Kota Kediri 10. Tulungagung |
7 | Jawa Timur | Paramitra | 11. Malang 12. Kota Malang |
8 | Jawa Timur | Laskar Jember | 13. Jember 14. Banyuwangi |
9 | Jawa Timur | Orbit | 15. Kota Surabaya |
10 | Jawa Timur | YBN | 16. Sidoarjo |
11 | Bali | YCUI | 17. Badung 18. Buleleng |
12 | Bali | YKP | 19. Kota Denpasar |
13 | NTB | Inset | 20. Kota Mataram |
14 | NTT | YTB | 21. Kota Kupang |
15 | Sulawesi Utara | LKKNU Sulut | 22. Kota Manado 23. Kota Bitung |
16 | Sulawesi Tengah | PKBI Sulteng | 24. Kota Palu |
17 | Sulawesi Tenggara | Alpen Sultra | 25. Kota Kendari |
18 | Sulawesi Selatan | YMH | 26. Kota Makassar |
Dalam melaksanakan kegiatan manajerial, SSR didukung oleh staf pelaksana SSR yang ditunjuk dan dikontrak oleh Ketua Yayasan Kerti Praja. Kegiatan manajerial terdiri dari perencanaan, pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan monitoring serta evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan di SSR dan IU. Pengelola kegiatan SSR-YKP terdiri dari 5 orang staf pelaksana yang dibiayai oleh GF-NFMc dengan rincian sebagai berikut.
- Program Manajer : dr. Pande Putu Januraga
- Koordinator Program : dr. Ni Luh Putu Ariastuti
- Keuangan : Anak Agung Bagus Adijaya
- Monev : R. Gratia Putri Pandiangan
- Admin : Desak Nyoman Pitri Wulandari
Struktur Program
Sebagai implementing unit (IU)
Sebagai implementing unit (IU) dari program Global Fund New Funding Model (GF-NFM), YKP bertugas melaksanakan kegiatan program penanggulangan HIV/AIDS pada wanita pekerja seks (WPS) dengan melaksanakan kegiatan penjangkauan WPS di Kota Denpasar dan sekitarnya.
- Penjangkauan dan rujukan ke layanan HIV-AIDS oleh peer leader (PL) atau peer educator (PE) dengan mengunjungi WPS baik ditempat kerja maupun ditempat lain yang telah disepakati. PL/PE menyampaikan informasi dasar mengenai HIV/AIDS dan IMS, pentingnya penggunaan kondom, memotivasi perubahan prilaku, cara akses kondom dan layanan. Pada saat penjangkauan diberikan paket pencegahan berupa 8 kondom, 2 lubrikan, dan 1 media KIE. Setiap PL/PE dapat merujuk WPS ke layanan statis maupun mobile.
- Pemetaan hotspot dilakukan dengan mendata lokasi dimana WPS tinggal atau bekerja sehingga diperoleh informasi yang hasilnya digunakan untuk perencanaan intervensi terkait pencegahan IMS dan HIV. Pemetaan dilakukan oleh PL/PE setiap 6 bulan sekali. PL/PE mengisi form pemetaan yang sudah disediakan kemudian data tersebut akan direkap dan dianalisis. Bentuk intervensi yang dilakukan disesuaikan dengan hasil pemetaan yang dinyatakan dalam warna merah, kuning dan hijau yang menggambarkan kepadatan WPS di hotspot.
- Pelatihan untuk PL/PE untuk meningkatkan peran dan pemberdayaan PL/PE, perlu diberikan pembekalan/pelatihan terkait penjangkauan model baru. Output dari kegiatan ini yaitu PL/PE dapat memotivasi WPS untuk test HIV dan IMS serta menemukan kasus baru, menghubungkan WPS ke layanan, menghubungkan WPS dengan komunitas online, serta dapat melakukan manajemen kasus
- Sosialisasi untuk pelanggan WPS. Sasaran dari kegiatan ini adalah laki-laki pasangan tetap/pacar/suami WPS, pelanggan WPS dan laki-laki berisiko tinggi yang sehari-hari berada di lokalisasi dan terindikasi pernah melakukan hubungan seks berisiko. Diharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman pelanggan tentang IMS dan HIV/AIDS, meningkatkan akses ke layanan dan penggunaan kondom.
- Pendampingan dan pengobatan oleh PL/PE kepada WPS sejak melakukan testing hingga mendapatkan akses ARV. Pendampingan dilakukan untuk memberikan dukungan psikososial kepada WPS HIV (+) sehingga mau melakukan pengobatan dan patuh dalam mengakses ARV.